Setiap industri mempunyai kendalanya masing-masing. Dalam industri apparel, kendala yang paling sering ditemui adalah adanya defect atau cacat pada produk yang dihasilkan. Kondisi defect ini bisa mempengaruhi penjualan dan tentunya reputasi bisnis dimata konsumen.

Sangat penting bagi pemilik bisnis apparel untuk mengurangi defect pada produk yang dijual sehingga kualitas produk tetap terjaga dan konsumen tetap puas pada produk yang dijual dan tidak beralih ke penyedia apparel yang lainnya. Apa saja aspek penting dalam mengecek defect pada produk apparel? 

Berbagai Jenis Defect yang Wajib Dipahami

Defect atau cacat pada produk pakaian adalah kondisi dimana pakaian yang akan dijual tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh pembeli atau pelanggan. Agar bisa memenuhi keinginan pembeli atau pelanggan, produk garmen atau pakaian yang dijual tidak boleh mengalami cacat.

Cacat atau defect pada produk pakaian sendiri terbagi dalam tiga jenis berbeda. Setiap jenisnya mempunyai tingkat kecacatan yang berbeda. Yang paling tinggi adalah critical defect sedangkan yang paling rendah adalah defect minor. 

  • Critical Defect

Critical defect atau cacat kritis adalah suatu kondisi cacat pada produk pakaian yang sifatnya sangat serius. Kecacatan ini bisa mengakibatkan cedera terhadap pemakainya atau kerusakan tertentu atau bahkan mengakibatkan kondisi yang berbahaya.

Contoh dari critical defect ini adalah kerusakan pada pakaian pembalap yang bisa mengakibatkan cedera serius karena pada dasarnya pakaian untuk pembalap seharusnya mampu melindungi bagian tubuh saat terjadi kecelakaan.

Adanya cacat pada pakaian yang tujuannya adalah untuk melindungi bisa mengakibatkan terjadinya kematian sehingga critical defect tidak bisa ditoleransi sama sekali.

  • Defect Major

Kemudian ada defect major atau cacat besar. Kondisi cacat yang satu ini adalah defect yang mempengaruhi penggunaan dari nilai produk pakaian yang dijual. Di pandangan konsumen, cacat besar adalah kondisi cacat utama yang tidak bisa diperbaiki dan bisa menurunkan nilai pakaian.

Contoh adanya defect major adalah pakaian yang berlubang atau pakaian dengan warna belang yang terlihat sangat jelas dan tidak bisa diperbaiki. Cacat besar memang tidak mempengaruhi keselamatan pemakainya, tapi sangat berkaitan erat dengan keindahan pakaian saat dikenakan.

Pakaian dengan kondisi defect major biasanya tidak akan menarik perhatian pembeli karena cacat ini terlihat jelas dan sulit untuk disembunyikan.

  • Defect Minor

Yang terakhir ada defect minor atau cacat kecil. Sesuai dengan namanya, kondisi cacat kecil ini tidak akan mempengaruhi fungsi utama produk sera tidak akan menyimpang dari keindahan. Cacat kecil pada pakaian adalah kondisi cacat yang masih bisa diperbaiki.

Contoh defect minor adalah benang sisa yang ada di pakaian dan bisa dipotong dengan mudah tanpa meninggalkan bekas. Atau ada sedikit noda kotor pada pakaian yang bisa hilang ketika pakaian tersebut dicuci dengan benar.

Defect minor adalah kondisi cacat yang paling bisa ditoleransi dan diterima oleh para pembeli. Biasanya, pembeli tetap bersedia membeli produk pakaian yang memiliki defect minor atau cacat kecil.

Proses Pengecekan Produk Pakaian

Dalam bisnis apparel, salah satu proses yang perlu dilakukan adalah inline process inspection atau proses pengecekan produk pakaian. Proses garmen diawali dengan spreading atau pengelaran kain kemudian diikuti dengan penempatan marker pola, pemotongan kain, assembling, dan proses jahit.

Langkah berikutnya adalah trimming atau membuat benang, steaming atau menggosok pakaian, folding atau melipat pakaian dan packing atau mengepak pakaian. Pada proses sewing atau proses jahit, perlu dilakukan inspeksi untuk mengurangi defect pada produk pakaian. Berikut checklistnya.

Defect Pada Produk Pakaian

Keterangan

Crooked label atau label produk tidak berada di bagian tengah produk pakaian.

Toleransi yang diperbolehkan adalah 1/16 inci dari bagian tengah.

Jahitan label menembus satu jarum yang ada di bahu atau label seam ends on yoke.

Masih diperbolehkan asal tidak melebihi toleransi yaitu 1/8 inci.

Jahitan label keluar dari tempat yang seharusnya atau label stitching over run.

Masih diperbolehkan selama tidak lebih dari satu jarum.

Poor banding atau lapisan kaki di bagian kerah melintir.

Tidak diperbolehkan.

Nose on band extension atau pemasangan kaki pada kerah menonjol.

Diperbolehkan selama tidak lebih dari 1/16 inci.

Lebar pucuk kerah sebelah kanan dan kiri tidak sama.

Ukuran harus sangat akurat, kesalahan ini tidak ditoleransi.

Kerah tidak matching (mismatched collar).

Bagian ini wajib matching.

Stik pada kerah loncat (skip stitch collar).

Tidak diperbolehkan.

Kerah dijahit dengan menggunakan jahitan sambungan.

Jahitan sambung tidak boleh digunakan di bagian kerah pakaian.

Adanya kerusakan jahitan pada bagian tutup kerah.

Tidak diperbolehkan.

Pucuk kerah mempunyai bentuk yang tidak lancip (beading collar point).

Tidak diperbolehkan.

Ada kerusakan pada bagian pucuk kerah (fractured collar point).

Tidak diperbolehkan.

Bagian depan kanan dan bagian depan kiri tidak sama.

Perbedaan yang ditoleransi adalah kurang dari ¼ inci.

Jahitan di bagian tengah pakaian loncat atau tidak rata.

Tidak diperbolehkan.

Adanya kerusakan kancing atau jumlah kancing kurang (faulty or missing button).

Tidak diperbolehkan.

Jebol pada bagian penggabungan atau sambungan pakaian (open seam joining).

Tidak diperbolehkan.

Block saku dalam keadaan yang kurang baik (faulty pocket blocking).

Tidak diperbolehkan.

Penempatan saku tidak sesuai dengan pola yang sudah ditetapkan (incorrect pocket location).

Diperbolehkan asal tidak lebih dari ¼ inci.

Saku kanan dan kiri ada di posisi yang berbeda (hi low pocket).

Diperbolehkan asal tidak lebih dari ¼ inci.

Bagian ketiak dan tangan tidak sama.

Diperbolehkan asal tidak lebih dari ¼ inci.

Panjang tangan kanan dan tangan kiri tidak sama

Diperbolehkan asal tidak lebih dari ¼ inci.

Adanya kerut pada pakaian (puckering).

Tidak diperbolehkan.

Blocking pada bagian tangan terlihat tidak bagus.

Harus segera diperbaiki.

Adanya gelembung pada bagian manset (fullness in cuff).

Harus segera diperbaiki.

Pemasangan manset menonjol dan terlihat di bagian luar (nose on cuff).

Harus segera diperbaiki.

Pemasangan manset menonjol dan terlihat di bagian atas (beading cuff attached).

Harus segera diperbaiki.

Adanya bekas jarum tumpul pada pakaian.

Tidak diperbolehkan,

Ada jahitan pada pakaian yang putus (broken stitch)

Tidak diperbolehkan.

Jahitan pada bagian kancing hanya ada separuh (half sewn button).

Tidak diperbolehkan.

Ada defect yang bisa ditoleransi selama masih sesuai dengan keterangan diatas. Tapi ada juga defect yang masih bisa diperbaiki dan harus segera diperbaiki sebelum produk dilepas ke pasaran. Dan ada defect yang tidak bisa ditoleransi sama sekali karena kecacatan tersebut terlihat sangat nyata.

Produk garmen atau apparel yang berkualitas adalah yang tidak mempunyai cacat atau mempunyai sedikit cacat saja. Jika terdapat cacat yang terlihat sangat jelas dan tidak memenuhi syarat atau checklist yang ada diatas, maka produk tersebut dinyatakan tidak berkualitas.

Selalu pastikan semua produk pakaian yang Anda jual benar-benar berkualitas. Jangan sampai menjual produk pakaian dengan cacat minor apalagi cacat major atau cacat besar. Periksa setiap produk dengan menggunakan checklist yang ada dan pastikan semuanya lolos pemeriksaan.