Bagi para konsumen, pemilihan garmen yang kualitasnya paling bagus adalah suatu kebutuhan tersendiri. Dengan membeli pakaian berkualitas tinggi dan teruji, manfaat yang didapatkan oleh konsumen akan lebih besar, misalnya pakaian akan bertahan untuk waktu yang lebih lama.

Pakaian yang berasal dari industri garmen biasanya dibuat melewati berbagai proses yang sudah direncanakan dengan sangat baik. Standar kualitas jahitan pun akan diperhatikan dengan benar sehingga kualitas pakaian tidak akan kalah dari pakaian dari butik terkenal. 

Rangkaian Pemeriksaan atau Inspeksi untuk Jaket

Inspeksi atau pemeriksaan kualitas produk garmen sangat penting untuk dilakukan agar perusahaan bisa menyediakan produk yang berkualitas dan memperoleh profit dengan cara yang lebih fleksibel. Selain itu, kualitas produk yang bagus bisa menjamin kepuasan dan kepercayaan pelanggan. 

Keuntungan jangka panjang pun bisa didapatkan oleh perusahaan karena pelanggan yang puas dan percaya pada suatu industri garmen akan tertarik untuk kembali lagi dan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang sama. Beberapa langkah untuk inspeksi jaket antara lain:

  • Memeriksa Bahan Baku

Langkah pertama dalam memastikan kualitas jaket yang akan diproduksi adalah mengecek kualitas bahan baku yang akan dipakai untuk membuat jaket secara massal. Perhatikan konstruksi bahan baku, lebar bahan baku, cacat yang terdapat pada bahan baku, dan kemiringan benangnya.

Selain itu, sangat penting untuk memperhatikan shedding bahan baku dan panjang bahan baku yang akan dipakai untuk membuat jaket dalam jumlah banyak. Evaluasi perlu dilakukan untuk memeriksa adanya cacat atau defect pada kain yang akan digunakan dalam proses produksi jaket.

  • Sample Inspection atau Pemeriksaan Sampel

Sample adalah contoh yang berasal dari pihak buyer atau pembeli dan dibuat oleh perusahaan dengan mengandalkan contoh yang diberikan oleh pembeli. Tujuan diadakannya pemeriksaan sampel adalah agar semua sampel yang dibuat perusahaan tidak membawa cacat apapun.

Selain itu, sampel yang dibuat oleh industri garmen juga seharusnya sesuai dengan karakter jaket yang diminta oleh pihak buyer atau pembeli. Prosedur yang tercakup dalam pemeriksaan sampel ini cukup rumit dan perlu dilakukan dengan teliti dan ekstra hati-hati agar kepuasan konsumen tetap terjaga.

  • Cutting Inspection atau Pemeriksaan Bagian Potong

Langkah penting lain yang perlu dilakukan dalam melakukan pengendalian kualitas jaket yang akan diproduksi adalah memeriksa bagian pemotongan kain dan memastikan proses yang dilakukan sudah sesuai dengan pola marker.

Pemeriksaan ini meliputi berbagai langkah penting seperti mengecek kain, arah benang, konstruksi pola marker, penyusutan kain, toleransi ukuran, serta hasil cutting atau pemotongan kain. Jika jaket yang dipesan menggunakan bordir dan interliner, pengecekan interlining dengan pola perlu dilakukan.

  • Underlying Inspection atau Pemeriksaan Bagian Fusing

Fusing adalah salah satu bagian jaket yang sangat berkaitan dengan bahan underlying atau pelapis. Di berbagai proses produksi di industri garmen, fusing tidak sama dengan pengepresan produk. Ada berbagai hal yang wajib diperhatikan ketika mengecek bagian fusing pada jaket.

Salah satu diantaranya adalah memeriksa hasil fusing untuk melihat apakah terjadi perubahan pada ukuran dan warna atau tidak. Langkah lain yang akan dilakukan adalah memeriksa apakah interlining yang dipakai di jaket sudah sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak pembeli.

Langkah berikutnya adalah memeriksa kualitas fusing yang muncul dan memastikan kualitas fusing tersebut sudah benar-benar memenuhi standar yang berlaku.

  • Sewing Inspection atau Pemeriksaan Penjahitan

Pada proses sewing atau penjahitan, pemeriksaan atau pengecekan perlu dilakukan dengan tujuan untuk menjamin bahwa jaket yang nantinya akan dihasilkan mempunyai kualitas yang bagus. Pemeriksaan ini akan diterapkan untuk berbagai jenis garmen yang mempunyai kualitas tinggi.

Jumlah komponen jaket, warna benang, jumlah setikan per inci, aksesoris yang digunakan untuk melengkapi jaket, hasil jahitan yang tidak berkerut, dan ukuran yang sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan adalah beberapa hal yang akan diperiksa ketika melakukan sewing inspection.

Pemeriksaan jahitan dilakukan secara mendetail dan terperinci. Salah satu prosesnya adalah melakukan tes pencucian untuk melihat apakah jaket akan berubah ukuran dan warna setelah dicuci.

  • Finishing dan Quality Control

Banyak yang meyakini bahwa proses ini adalah tahap pemeriksaan paling akhir. Padahal quality control tidak sama dengan final inspection. Quality control dilakukan pada saat proses finishing dilakukan. Aktivitas utama dalam proses ini meliputi pengecekan jaket dan pemangkasan benang sisa.

Ada setidaknya tiga proses yang tercakup dalam quality control pada proses finishing ini. Yang pertama adalah initial finishing inspection atau pengecekan sebelum proses pressing atau menyetrika dimulai. Kemudian ada final finishing inspection yaitu pemeriksaan jaket setelah dipasangi label dan dikemas.

Selanjutnya ada internal final audit yaitu pemeriksaan jaket yang sudah selesai dikemas serta dipacking dalam jumlah tertentu. Setelah ini, proses final inspection akan segera dilakukan.

  • Final Inspection atau Pemeriksaan Akhir

Tahap pemeriksaan akhir ini dilakukan dengan tujuan memberikan informasi pada pihak manajemen berkaitan dengan mutu jaket yang akan dikirimkan ke pihak buyer atau pembeli. Tujuan lainnya adalah memberi kesempatan terakhir agar manajemen bisa menemukan masalah sebelum produk dikirimkan.

Manfaat pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui tindakan yang diperlukan atau produk jaket yang ditolak atau diterima oleh pembeli sehingga produk jaket yang nantinya akan dikirimkan bisa diterima dengan baik oleh buyer atau pembeli.

Beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan final inspection terhadap jaket dan berbagai hal yang sebaiknya dilakukan saat melakukan pemeriksaan akhir meliputi:

  • Styling atau melihat penampilan jaket yang akan segera dikirimkan ke pembeli.
  • Memeriksa ukuran dan semua jahitan pada jaket, memastikan semuanya sesuai dengan permintaan pembeli.
  • Melakukan measurement atau mengukur jaket.
  • Menambahkan komentar atau catatan yang sesuai dengan worksheet atau standar yang telah ditetapkan, komentar atau catatan bisa ditambahkan ke blangko yang sudah dipersiapkan.
  • Memeriksa kesesuaian model, warna, serta jumlah pemesanan, memastikan semua aspek tersebut sudah sesuai dengan keinginan pembeli.
  • Melakukan pengambilan dan pemilihan jaket secara random, cara ini dilakukan sesuai dengan petunjuk pada statistical sample plan.
  • Melakukan inspeksi terhadap ukuran. Periksa apakah semua ukuran jaket sudah sesuai pesanan atau tidak. Inspeksi dilakukan terhadap minimum 5 pieces untuk setiap ukuran dan warna jaket yang berbeda.
  • Melakukan inspeksi secara menyeluruh, terutama terhadap model jaket, warna, bahan kain yang digunakan untuk membuat jaket, jahitan jaket, konstruksi material, dan material penunjang untuk pembuatan jaket.

Dengan melakukan semua proses inspeksi sesuai dengan urutan diatas, industri garmen bisa memastikan bahwa semua jaket yang akan dikirimkan ke pihak pembeli sudah benar-benar memenuhi persyaratan dan permintaan pembeli.

Hal ini bisa mengurangi kemungkinan adanya defect atau cacat yang membuat pembeli kecewa dan tidak lagi mempercayai perusahaan garmen Anda, jangan lupa untuk memperhatikan 7 langkah diatas.

Setiap proses inspeksi atau pemeriksaan di industri garmen sangat penting. Salah satu proses inspeksi yang sangat penting adalah final inspection atau pemeriksaan akhir. Perhatikan dan ikuti setiap langkah yang tercakup dalam proses final inspection untuk memastikan kualitas jaket yang diproduksi massal.