Istilah fabric spreading mungkin sudah cukup familiar bagi Anda yang selama ini memang berkecimpung dalam dunia garmen atau konveksi. Namun bagi yang belum begitu paham, tentunya bingung dan mungkin bertanya-tanya tentang istilah tersebut.
Secara umum, spreading sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penggelaran kain sebelum kain tersebut dipotong menurut polanya. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini agar hasil pemotongan kain sempurna. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak informasi lengkapnya berikut ini.
Pengertian Fabric Spreading
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, spreading merupakan proses penggelaran bahan atau kain yang dilakukan oleh operator spreading sebelum kain dipotong sesuai pola oleh bagian cutting. Pengkondisian kain di meja cutting dalam proses spreading menggunakan jumlah tumpukan tertentu.
Dalam proses ini dibutuhkan ketepatan pembukaan dan penggelaran kain, salah satunya adalah jumlah lapisan kain disesuaikan dengan jenis kain. Sementara untuk jumlah lapisannya akan tergantung pada ketebalan dan ketinggian kain secara total, kapasitas mesin pemotong serta volume produksi.
Proses spreading sendiri akan sangat berpengaruh pada kualitas, produktivitas serta biaya produksi yang dibutuhkan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa proses spreading di pabrik merupakan faktor yang sangat penting sebelum melakukan pemotongan kain sesuai pola.
Jenis Fabric Spreading
Pada dasarnya proses spreading atau penggelaran kain di pabrik garment bisa dibedakan menjadi dua tipe dasar, yaitu:
Scrambled Spread (Spread Datar Menyebar)
Pada tipe ini pembuat bagian terdiri dari pola tertentu dalam rasio sesuai model yang dipesan. Biasanya kain akan tersebar pada kelipatan rasio penanda, sementara untuk semua lapisan kainnya memiliki panjang yang sama.
Melangkah Menyebar
Pada tipe ini penyebarannya dibangun menyerupai langkah kecil dengan ukuran yang sama panjangnya. Hal ini dilakukan untuk mengatasi ketidakseimbangan antara jumlah kain dengan pesanan.
Tujuan Fabric Spreading
Spreading merupakan salah satu proses penting dalam industri garmen. Adapun tujuan dari proses spreading antara lain adalah:
- Menyesuaikan jumlah lapisan kain yang akan dipotong dengan ukuran panjang marker.
- Memudahkan proses pemotongan kain dalam jumlah besar pada waktu yang bersamaan.
- Mendapatkan efisiensi waktu pemotongan kain pada kegiatan produksi garmen secara massal.
- Membantu meratakan kain secara efektif sehingga halus dan rata sempurna.
Metode dan Cara Meletakkan Kain dalam Proses Spreading
Secara garis besar ada tiga metode yang diterapkan dalam proses spreading di pabrik garmen. Metode tersebut adalah:
- Metode spreading manual yang dalam proses penggelaran kainnya dilakukan secara manual menggunakan tangan di atas meja datar. Metode ini banyak dilakukan di industri garmen dengan skala kecil.
- Metode spreading semi otomatis yang dilakukan dengan cara menggelar kain menggunakan rol yang digerakkan spreader.
- Automatic fabric spreading yang dilakukan secara mekanik menggunakan mesin dan dikendalikan oleh komputer. Mesin yang digunakan dalam metode ini merupakan upgrade dari versi semi otomatis.
Selain tiga metode spreading di atas, dalam menggelar kain di mesin cutting ada dua metode yang bisa dilakukan, yaitu:
- Metode one way yang dilakukan dengan cara menggelar kain dari gulungan dan dipotong pada bagian ujung di gulungan kain jika sudah mencapai panjang yang diinginkan.
- Metode two way yang dilakukan dengan cara gulungan kain yang berjalan dari arah berbeda dengan panjang kain.
Selain itu, dalam proses spreading atau penggelaran kain, cara meletakan kainnya bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Yaitu face up dengan cara meletakkan bagian depan menghadap ke atas semua, face down dengan arah ke bawah semua dan face to face dengan arah yang saling berhadapan.
Cara Penggelaran Kain dalam Proses Spreading
Sementara untuk kegiatan menyusun kain dalam proses spreading bisa dilakukan dengan cara seperti berikut:
Bentuk Penggelaran Tunggal
Bentuk penggelaran bahan tunggal biasanya hanya menggunakan selembar kain dan umumnya bentuk ini difungsikan untuk pembuatan sample prototype.
Bentuk Penggelaran Susun Rata
Pada bentuk ini penggelaran kain dilakukan dengan menggunakan panjang lapisan yang sama dan biasanya digunakan untuk satu ukuran yang sama serta jenis motif khusus. Seperti misalnya batik, kotak-kotak ataupun salur. Dalam gelar susun ini diperlukan bantuan jarum.
Bentuk Penggelaran Susun Berjenjang
Pada gelar susun ini kain akan ditumpuk dengan ketinggian yang berbeda, tujuannya untuk mempercepat proses spreading. Dengan begitu maka memerlukan penanda yang berbeda dalam setiap jenjang tumpukan. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan kain secara efisien dalam beberapa kasus jumlah order yang tidak seimbang.
Faktor-Faktor dalam Proses Fabric Spreading
Agar proses spreading di pabrik garmen bisa berjalan dengan efektif dengan hasil yang tepat dan halus, maka perlu memperhatikan beberapa faktor seperti berikut ini:
Panjang dan Lebar Kain
Selama proses penggelaran kain, ukuran panjang dan lebar kain harus sama dengan ukuran penanda. Pengukuran harus diseragamkan sebelum proses pemotongan kain dilakukan. Jika tidak, maka bisa menyebabkan komponen garmen rusak dan limbah kain meningkat.
Ketegangan Lapisan Kain
Menyebarkan kain dengan ketegangan yang tepat merupakan faktor yang sangat penting. Jika kain yang menyebar memiliki ketegangan rendah, maka hal itu akan menyebabkan lekukan dengan kepadatan yang tidak teratur. Jika tegangannya tepat, kain akan bertahan datar.
Penyambungan Kain
Faktor lainnya adalah penyambungan kain yang harus akurat selama proses penggelaran. Penyambungan yang yang pendek akan menimbulkan kerusakan komponen sementara penyambungan yang berlebihan akan meningkatkan resiko terjadinya kesalahan.
Arah Lapisan Kain
Pada dasarnya arah lapisan kain akan tergantung pada jenis dan konstruksi kain serta bentuk pola. Oleh karena itu, arah kain harus dikoreksi sebelum meletakkannya di atas meja potong. Jika tidak, maka bisa menimbulkan kendala pada bagian menjahit.
Listrik Statis
Listrik statis yang menumpuk akan menyebabkan serat sintetis mengering sehingga proses penyebaran jadi lebih sulit. Untuk mengatasinya diperlukan kertas anti-fusi yang mengandung pelumas untuk melumasi pisau blade sehingga mengurangi pembentukan panas.
Nomor Ply
Jumlah lapisan kain yang digelar harus dihitung selama proses pergelaran dilakukan. Jumlah lapisan kain yang lebih rendah akan menurunkan produktivitas. Sementara jumlah kain yang lebih tinggi akan beresiko meningkatkan getaran antara lapisan dan pisau pemotong.
Pencocokan Strip untuk Kain Bermotif Garis
Pada motif bergaris, semua strip harus disesuaikan untuk setiap lapisan kain. Oleh karena itu harus dilakukan pengecekan secara tepat dan hati-hati selama proses penggelaran kain berlangsung.
Menghilangkan Bagian Kain yang Cacat
Beberapa bagian kain yang cacat seperti berlubang, ujung tebal, ujung putus, pola putus, double pick, bekas pelipis dan lain-lain harus dihilangkan dengan cara memotong bagian tersebut.
Kontrol Kain Selama Penyebaran
Melakukan kontrol kain selama proses penyebaran dilakukan agar lapisan kain tetap datar dan stabil. Diantaranya adalah dengan membuka lipatan yang tidak perlu, menghaluskan kain dan menghindari gelembung kain akibat ketegangan yang tidak rata.
Langkah-Langkah dalam Proses Fabric Spreading
Dalam proses penggelaran kain di meja cutting, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah seperti berikut:
- Menggelar kain sesuai kebutuhan dan memperhatikan setiap lembar kain secara teliti.
- Memastikan setiap gelaran kain dari lapisan pertama hingga terakhir memiliki panjang dan lebar yang sama.
- Tegangan kain harus sama dan rata, tidak ada lipatan, gelembung atau kerenggangan.
- Tinggi lapisan kain harus lebih rendah dari tinggi efektif pisau pemotong.
- Memasang kertas marker yang sudah dicek pada gelaran kain.
- Menyiapkan stiker bundling dan numbering pada komponen penanda.
- Menyiapkan mesin potong menggunakan pisau yang tajam.
Fabric spreading merupakan salah satu kegiatan penting dalam industri garmen karena akan berpengaruh pada produktivitas, kualitas serta biaya produksi. Oleh karena itu, dibutuhkan ketelitian dan ketepatan agar hasilnya maksimal.
Would you like to share your thoughts?