Peran merchandiser dalam industri garmen sangatlah penting karena keberadaannya rantai supply dan proses bisnis di industri garmen dapat berjalan dengan baik. Lantas, apa sebenarnya tugas dan fungsi merchandiser garmen?
Secara garis besar, peran seorang merchandiser sangat penting terutama sebagai penghubung antara pihak buyer yang melakukan order dengan industri pabrikan yang bertanggung jawab dalam pembuatan produk. Untuk mengetahui lebih jauh, berikut ini ulasan lengkapnya untuk Anda.
Definisi Merchandiser
Jika dilihat dari segi bahasa, merchandiser bisa diartikan sebagai orang atau pekerja yang mengurusi produk dagangan. Sementara di industri garmen, merchandiser bertanggung jawab dalam mengatur pembuatan produk agar selesai tepat waktu dan memiliki spesifikasi sesuai pesanan.
Dalam menjalankan tugasnya, seorang merchandiser garmen juga melakukan beberapa jenis pekerjaan seperti membeli bahan baku, menghitung harga jual produk, mengatur dan mengawasi proses produksi serta memberikan perintah dan mengurusi jadwal pengiriman produk.
Tugas dan Fungsi Merchandiser Garmen
Seorang merchandiser garmen memiliki peran dan tanggung jawab penting dalam melakukan komunikasi aktif kepada tiga pihak, yaitu buyer selaku pemesan, supplier yang menyediakan bahan baku, serta pabrik garmen yang bertugas memproduksi barang.
Adapun tugas, tanggung jawab dan fungsi dari merchandiser dalam kegiatan usaha di industri garmen adalah seperti berikut:
1. Melakukan Negosiasi dan Kesepakatan dengan Buyer
Tugas dan fungsi seorang merchandiser garmen dimulai dari proses negosiasi dan kesepakatan dengan pihak buyer. Yaitu membuat ketentuan pada lini produk dengan meminta referensi sampel dari buyer agar mendapatkan history yang tepat dan mudah pengerjaannya.
2. Melakukan Proses Sampling
Setelah menerima referensi sampel dari buyer, maka tugas selanjutnya adalah meminta detail tentang style yang akan dibuat. Merchandiser harus memeriksa ulang keseluruhan worksheet dan lini produk, jika ada perbedaan maka harus segera meminta konfirmasi buyer.
Adapun beberapa jenis sampel yang sering digunakan dalam industri garmen antara lain adalah reference sample, proto sample, counter sample, fit sample, PP sample, pre production sample, production sample, top sampel, dan shipping sample.
3. Menyiapkan Lembar Order Internal
Merchandiser garmen harus menyiapkan berbagai jenis lembar order yang mencakup sheet order, rincian biaya dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan keuntungan maka perlu diperhitungkan besarnya biaya produksi dengan pemasukan setelah produksi.
4. Menyelenggarakan Meeting Internal
Setelah semua fix maka detail bisa diteruskan kepada pembuat pola untuk pengambilan sampel. Tugas yang harus dilakukan adalah mengadakan meeting internal dengan bagian sampel terkait desain dan worksheet yang diajukan buyer.
5. Membuat Planning atau Perencanaan
Tugas dan fungsi merchandiser garmen juga mencakup pembuatan planning atau perencanaan yang harus dibuat secara detail dan matang. Mulai dari proses pembuatan produk hingga pada proses pengiriman, serta mengontrol pembuatan sampel dan mengirimkannya kepada buyer.
6. Melakukan Pengecekan
Jika sampel sudah selesai maka harus dilakukan pengecekan secara menyeluruh dan detail. Mulai dari spesifikasinya, kelengkapan aksesoris, detail jahitan dan lainnya oleh bagian QC (quality control) dan QA (quality assurance) sebelum dikirimkan kepada buyer.
7. Melakukan Pengiriman
Setelah sampel produk dengan standar kualitas yang bagus dikirimkan kepada buyer, maka perlu diinformasikan pula nomor air way bill (AWB) serta nomor resi kepada buyer untuk pengecekan status pengiriman sampel.
8. Menyiapkan Lembar Biaya dan Mengirimkan kepada Buyer
Biasanya pihak merchandiser akan memberikan lembar spec terlebih dahulu kepada vendor sebelum membuat proto sampel dan mengirimkan costing kompetitif. Jika terdapat kutipan “harga setuju” maka bisa dipastikan pihak buyer tertarik untuk melakukan kerjasama.
Jika sampel sudah direview dan ada komentar untuk di improve maka diperlukan pembuatan 2 set proto sampel. Namun untuk proto sampel yang sudah sempurna dan tidak ada komentar dari buyer, maka sampel bisa segera diproduksi.
9. Memastikan Pengerjaan dan Pengembangan Sampel
Tugas serta fungsi merchandiser garmen selanjutnya adalah memastikan pengerjaan dan pengembangan sampel yang telah diajukan sebelumnya. Terutama jika ada tambahan dalam proses tersebut, seperti print, bordir atau bahkan pencucian.
10. Melakukan Pengecekan dan Analisis
Tugas lainnya adalah melakukan pengecekan dan analisis terhadap semua harga material, baik fabric maupun aksesoris yang akan digunakan. Selain itu juga perlu mencatat semua jenis tambahan, pengecekan kualitas material serta jadwal pengiriman material.
11. Pengecekan dan Pemeriksaan Fabric
Seorang merchandiser garmen juga harus melakukan pengecekan dan pengontrolan melalui uji laboratorium dan mengirimkan hasil pemeriksaan kepada buyer. Jika ditemukan hal yang tidak sesuai maka bisa segera meminta konfirmasi buyer.
12. Membuat Mock Up
Tugas merchandiser garmen juga mencakup pembuatan mock up untuk print, bordir, washing ataupun swatch dan lainnya. Mock up sendiri dilakukan untuk pengujian workmanship. Selanjutnya merchandiser bisa meminta konfirmasi buyer.
13. Mengadakan Meeting dengan Seluruh Bagian Produksi
Bukan hanya meeting internal saja, tugas lain dari merchandiser adalah mengadakan meeting dengan seluruh bagian produksi. Terutama yang berhubungan dengan detail style dan memastikan detail serta proses produksi berjalan sesuai worksheet yang ditentukan buyer.
14. Menyampaikan Informasi
Tugas dan fungsi merchandiser garmen selanjutnya adalah menyampaikan informasi tentang hal-hal yang telah ditentukan buyer. Dalam hal ini merchandiser juga harus memastikan packaging style sesuai dengan regulasi. Jika tidak sesuai maka perlu mengkonfirmasi ke buyer.
15. Melakukan Follow Up Shipment
Jika semua proses produksi telah selesai, maka tugas terakhir seorang merchandiser adalah memastikan schedule shipment sesuai jadwal pengiriman yang ditentukan buyer. Jika muncul permasalahan pengiriman maka harus segera menginformasikannya kepada buyer.
Kualifikasi Merchandiser Garmen
Untuk melaksanakan semua tugas, tanggung jawab dan fungsi merchandiser garmen tersebut, maka diperlukan beberapa kualifikasi seperti berikut ini:
1. Keterampilan Komunikasi
Seorang merchandiser harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik karena tugasnya membuat negosiasi dan menyampaikan informasi kepada buyer, supplier dan seluruh pihak yang berkepentingan. Kesalahan komunikasi bisa berdampak besar pada pesanan.
2. Keterampilan Komputer
Merchandiser harus memiliki keterampilan komputer yang handal karena semua pencatatan menggunakan sistem komputer. Termasuk dalam hal ini penyampaian informasi melalui email yang sesuai etika dan tata krama.
3. Kemampuan Bahasa Inggris
Kebanyakan industri garmen akan melibatkan buyer dari luar untuk mengembangkan bisnisnya sehingga seorang merchandiser dituntut untuk memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik. Skill berbahasa Inggris ini tentunya akan sangat berguna pada saat negosiasi dengan buyer terutama bila berhubungan dengan customer internasional.
4. Kemampuan Perhitungan
Dalam menjalankan tugasnya, seorang merchandiser harus bisa melakukan perhitungan konsumsi bahan dan rugi laba dari suatu produk. Oleh karena itu diperlukan kemampuan perhitungan yang baik, teliti dan akurat. Termasuk dalam hal melakukan analisis produk.
5. Pengambilan Keputusan
Dalam menghadapi buyer, seorang merchandiser harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Dengan bekal pengetahuan serta informasi yang akurat maka merchandiser bisa membantu buyer dalam mengambil keputusan secara tepat saat negosiasi.
Tugas dan fungsi merchandiser garmen mencakup banyak hal karena perannya yang sangat penting dalam industri garmen. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut diperlukan kemampuan yang lengkap, seperti kemampuan komunikasi, komputer, Bahasa Inggris dan lan-lain.
Would you like to share your thoughts?