Istilah merchandising memang cukup familiar dalam dunia bisnis karena erat hubungannya dengan strategi marketing maupun promosi. Secara umum, merchandising adalah segala jenis produk yang dimaksudkan untuk hadiah. Lalu, bagaimana dengan industri garmen, apakah pengertiannya sama?
Industri garmen sendiri merupakan salah satu jenis industri yang bergerak dalam bidang produksi pakain jadi dan perlengkapannya dengan kapasitas yang sangat besar. Itulah mengapa dalam industri ini diperlukan pengelolaan proses dan kegiatan produksi yang efektif dan efisien.
Pengertian Merchandising
Sebelumnya telah disinggung tentang pengertian merchandising secara umum untuk keperluan marketing dan juga promosi. Dalam industri garmen, merchandising merupakan salah satu bagian pekerjaan yang menghubungkan bagian pemasaran (marketing) dengan bagian produksi.
Yaitu pekerjaan penanganan order produksi yang berasal dari buyer atau pesanan sendiri, mulai dari konfirmasi pesanan, pembuatan sampel, pengajuan bahan produksi, pengadaan bahan baku produksi, rencana produksi, penyelesaian produksi hingga produk siap kirim.
Dengan kata lain merchandising menjadi sebuah metode pelaksanaan untuk kegiatan promosi dan termasuk dalam kategori kegiatan komersial. Dalam hal ini aktivitas merchandising bertugas untuk mengembangkan suatu produk dari awal hingga akhir.
Itulah sebabnya dalam dunia usaha dikenal istilah marketing merchandising (merchandising pemasaran) dan production merchandising (merchandising produksi). Dengan demikian maka bagian pemasaran dan merchandising akan selalu bekerja sama sebagai sebuah tim.
Posisi dan Kedudukan Merchandising di Industri Garmen
Dalam industri garmen, posisi dan kedudukan merchandising berada di bawah Marketing Manager atau Manajer Pemasaran. Manager Pemasaran akan selalu bekerjasama dengan bagian merchandising dan produksi untuk bisa menentukan strategi pemasaran yang paling tepat dan efektif sesuai target.
Sementara Kepala Merchandiser atau Chief Merchandiser memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan merchandising. Mulai dari penerimaan pesanan hingga produk diselesaikan dan dikirim ke bayer atau pemesan. Sehingga turut berperan dalam mengawal jalannya proses produksi hingga akhir.
Dalam hal ini Kepala Merchandiser akan selalu bekerjasama dengan dengan bagian pemasaran, keuangan, serta produksi untuk bisa mencapai hasil produksi yang tepat sesuai spesifikasi dan kualitas yang diinginkan buyer, termasuk jumlah dan jadwal yang diminta.
Oleh karena itu, di industri garmen seorang merchandiser atau Follow Up dianggap sebagai ujung tombak perusahaan. Dan dalam melaksanakan tugasnya seorang kepala merchandise akan dibantu oleh asisten merchandiser, mulai di bagian sampel hingga produksi.
Peran Merchandiser di Industri Garmen
Salah satu peran merchandising yaitu menyediakan produk yang sesuai dengan pesanan atau permintaan pasar. Baik konsumen secara langsung maupun marketing sesuai analisa perkiraan serapan produk dan permintaan pasar.
1. Perhitungan HPP
Dalam industri garmen bagian merchandising juga sering diminta untuk melakukan perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) dari sebuah produk. Perhitungan tersebut harus dilakukan secara akurat untuk mencegah terjadinya kerugian pada perusahaan.
2. Membuat Perencanaan dan Mencari Sumber Bahan Baku
Peran merchandising lainnya adalah dituntut untuk membuat perencanaan dan pengembangan serta mencari sumber bahan baku maupun bahan bantu untuk keperluan produksi.
Termasuk dalam hal ini melakukan presentasi pemilihan produk dengan pertimbangan tren model, daya serap pasar, harga, waktu produksi dan kepuasan konsumen. Sementara untuk tugasnya lebih kepada administrasi dan manajemen dengan menyiapkan data-data.
Pembagian Pekerjaan Merchandising di Industri Garmen
Dalam industri garmen, pekerjaan merchandising secara garis besar bisa dibedakan menjadi dua ketegori, yaitu:
1. Merchandising Pemasaran
Merchandising pemasaran atau merchandising marketing memiliki beberapa fungsi pokok seperti berikut ini:
- Mengembangkan produk sesuai riset pasar dan permintaan atau order.
- Menghitung biaya produksi serta menentukan harga jual produk.
- Menghubungi pemesan atau buyer dan menginformasikan produk yang telah dikembangkan beserta biaya dan harga jual.
2. Merchandising Produk
Adapun fungsi dan peran merchandising produk atau product merchandising adalah seperti berikut:
- Menerima order atau pesanan.
- Proses desain dan pembuatan prototype desain.
- Menghitung harga produksi dan harga jual produk.
- Mengatur proses dan penempatan produksi.
- Menangani pembelian bahan baku dan aksesoris yang digunakan.
- Mengawasi proses produksi.
- Mengurus proses pengiriman produk.
- Mengatur tata ruang penjualan atau merchandising display.
Ruang Lingkup Pekerjaan Merchandiser Garmen
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, seorang merchandiser di industri garmen memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam kegiatan bisnis perusahaan. Adapun ruang lingkup pekerjaan merchandising adalah:
- Melakukan konfirmasi order kepada pemesan atau sales confirmation.
Melakukan perhitungan harga atau cost calculation. - Menjelaskan secara detail orderan untuk pembuatan sampel produksi.
- Menyiapkan persetujuan bahan-bahan produksi.
- Melakukan pemesanan bahan baku produksi.
- Membuat perencanaan dan waktu penyelesaian produksi.
- Membuat SPK (Surat Perintah Kerja), Order Sheet beserta file lengkap untuk unit produksi dan quality assurance.
- Mengikuti proses produksi dan memastikan produk dibuat sesuai pesanan.
- Membuat dokumen yang dibutuhkan dalam proses pengiriman serta penagihan pembayaran.
- Membuat rekapitulasi penyelesaian pesanan serta perhitungan rugi laba.
Dengan ruang lingkup pekerjaan yang begitu luas, maka seorang merchandiser dituntut untuk memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik, teliti, cermat dan cekatan, serta mampu bertindak tegas dalam menjalankan tanggung jawabnya.
Tugas-Tugas Merchandiser Garmen
Masih berhubungan erat dengan ruang lingkup kegiatan merchandising di industri garmen, berikut ini adalah beberapa tugas merchandiser garmen yang perlu diketahui.
1. Melakukan Komunikasi Internal dan Eksternal
Merchandising garmen memiliki tugas untuk melakukan komunikasi, bukan hanya secara internal saja tetapi juga eksternal. Komunikasi merchandiser tidak terbatas pada buyer dan bagian produksi saja tetapi juga supplier.
2. Sampling Produk
Tugas terpenting merchandiser garmen adalah membuat sampling dan mengembangkannya sesuai permintaan buyer. Berbagai jenis sampel seperti sampel pemotretan, proto sampel dan lainnya harus bisa dikembangkan dengan baik.
3. Menyiapkan Lembar Pesanan Internal
Lembar pesanan internal juga harus disiapkan oleh seorang merchandiser garmen dengan beberapa lembar. Seperti sheet order, lembar biaya, dan lain sebagainya.
4. Aksesoris dan Trim Gudang
Setelah mengkonfirmasi pesanan yang masuk, maka merchandiser harus segera memesan dan menyimpan berbagai jenis aksesoris sesuai permintaan buyer.
5. Menyiapkan Pesanan Buyer
Tugas lain dari seorang merchandiser adalah menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan pesanan buyer. Mulai dari benang jahit, kain, hiasan dan lain-lain.
6. Mendapatkan Persetujuan Laboratorium
Tugas yang satu ini juga tidak kalah penting karena melalui persetujuan tersebut maka produksi garmen bisa segera dijalankan sesuai rekomendasi merchandiser.
7. Memberikan Saran Bagian Produksi dan QC
Merchandiser garmen bertugas memberikan saran dan menjalin hubungan yang baik dengan bagian produksi maupun QC. Tujuannya agar produk yang dihasilkan bisa selesai tepat waktu dan sesuai dengan permintaan buyer.
8. Melakukan Inspeksi
Sebelum melakukan pengiriman, maka seorang merchandiser harus melakukan inspeksi. Dalam hal ini merchandiser menggunakan wewenangnya melakukan pemeriksaan melalui bagian Quality Control.
9. Menginstruksikan Pengiriman
Tugas terakhir yang tidak kalah penting adalah menginstruksikan pengiriman produk kepada buyer dengan dilengkapi dokumen dan berkas lainnya yang diperlukan.
Dari ulasan yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa merchandising adalah pekerjaan penanganan order produksi dari buyer mulai dari konfirmasi pesanan, sampel, pengajuan bahan produksi, pengadaan bahan, rencana produksi, penyelesaian hingga pengiriman produk.
Would you like to share your thoughts?