Bagi Anda yang memiliki bisnis fashion, atau merupakan seorang fashion designer, tentu Anda perlu mengetahui cara memotong kain yang benar. Hal tersebut dilakukan agar proses pemotongan dapat berjalan lancar dan menghasilkan potongan yang tepat. Pemotongan kain juga menjadi tahapan penting dalam proses produksi industri garmen.

Kain yang telah dipotong sesuai dengan pola tertentu akan dijahit sehingga mampu menghasilkan sebuah produk. Sebelum menerapkan proses pemotongan, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar berjalan dengan lancar.

Persiapan Memotong Kain

Proses menggunting kain merupakan tahapan yang penting untuk dapat menghasilkan pola yang sesuai. Tahapan ini harus dilakukan dengan hati-hati secara bertahap. Kesalahan dalam proses ini dapat berakibat fatal dalam proses produksi garmen.

Agar hasil potong kain bisa sesuai dengan ukuran serta pola yang sudah direncanakan, Anda perlu memperhatikan beberapa aspek seperti corak bahan, lebar kain, arah serat, dan lain sebagainya. Saat melakukan proses pemotongan, terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebagai berikut.

  • Desain pola.
  • Siapkan salinan pola yang sudah direncanakan dan pastikan sudah sesuai.
  • Penomoran pada pola, dimulai dari dari pola yang memiliki ukuran terbesar terlebih dahulu hingga yang paling kecil. Nomor juga bisa dibuat dari 1,2,3 dan seterusnya tergantung dengan jumlah pola yang tersedia.
  • Perhatikan keseimbangan motif pada bagian sisi kanan dan kiri jika kain bermotif. (Bila kain bermotif)
  • Pastikan untuk menyesuaikan jalur agar bisa menghasilkan potongan yang serasi ke arah vertikal maupun horizontal.
  • Perhatikan keserasian motif berulang (khusus untuk kain motif). (Bila kain bermotif)
  • Letakkan pola yang berukuran besar terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan pola yang lebih kecil sehingga bisa menghemat bahan. Umumnya pola ukuran besar akan diletakkan pada bagian sudut bahan setelah sudah dilipat menjadi dua.
  • Untuk dapat menahan posisi pola agar tidak berubah, siapkan jarum pentul. Pasang jarum pentul dengan posisi kepala harus menghadap ke dalam sedangkan ujungnya ke bagian luar.
  • Tentukan alat yang akan digunakan untuk memotong. Pastikan untuk memilih alat yang sesuai dengan jenis bahan yang digunakan.
  • Garis arah serat yang merupakan tanda pola berupa garis lurus berbentuk anak panah pada bagian kedua sisi ujungnya. Komponen ini digunakan untuk pedoman dalam menentukan posisi ketika meletakkan pola pada bahan tekstil.

Cara Memotong Kain yang Benar

Setelah melakukan berbagai persiapan, hal selanjutnya yang harus dipahami adalah tahapan cara memotong kain yang benar. Setiap tahapan harus diperhatikan dengan baik agar tidak ada kesalahan.

Dengan begitu proses pemotongan kain dapat dilakukan dengan baik dan sesuai. Simak tahapannya sebagai berikut.

1. Garis Arah Serat.

Perhatikan arah serat untuk dapat meletakkan pola pada bahan dengan tepat. Umumnya, terdapat tiga jenis arah serat yang digunakan pada pola.

Hal ini perlu diperhatikan dengan baik agar menghasilkan potongan kain yang berkualitas. Garis ini akan mempengaruhi bagaimana seharusnya pola diletakkan. Berikut beberapa jenisnya.

  • Garis serat dengan arah memanjang atau vertikal menunjukkan bahwa pola harus diletakkan pada bahan dengan bentuk memanjang.
  • Garis serat yang berbentuk diagonal menunjukkan bahwa pola perlu diletakkan menyerong sebesar 90 derajat saat diletakkan pada bahan.
  • Garis serat dengan bentuk melebar atau horizontal menunjukkan bahwa pola diletakkan melebar pada bahan saat proses salin.

2. Penomoran Pada Pola

Penomoran dilakukan sebagai tanda pada pola. Hal ini sangat penting dalam proses peletakkan pola untuk menghindari terjadinya kekeliruan yang mungkin bisa berakibat fatal.

Setelah memberikan nomor dan tanda pada pola dengan lengkap, barulah proses selanjutnya yaitu mengatur pola diatas bahan sesuai dengan nomor serta tanda pada pola. Desain berperan sebagai pedoman dalam proses pembuatan dan pengecekan pola.

Perhatikan desain yang akan dibuat dengan cermat, karena hal tersebut akan mempengaruhi jumlah pola yang ada.

3. Perhatikan Jenis Corak

Corak serta jenis kain yang digunakan mampu mempengaruhi peletakan pola pada bahan tekstil. Bahan bercorak polos atau tidak beraturan bisa lebih mudah diatur tata polanya dibandingkan dengan bahan yang memiliki motif searah atau beraturan.

Untuk dapat meletakkan bahan bermotif garis atau kotak membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. Hal ini harus dipelajari dengan baik agar bisa menerapkan cara memotong kain yang benar.

Tata cara meletakkan pola berdasarkan bahan dikelompokkan dalam beberapa jenis sebagai berikut.

  • Kain Bercorak Bebas dan Polos

Jenis kain yang memiliki pola tidak beraturan dan tidak berkilau adalah katun. Pada jenis bahan ini, pola bisa diletakkan dan diatur secara bolak balik dengan dua arah yang berlawanan. Letak pola pada jenis bahan ini tidak mempengaruhi hasil jadi pakaian.

  • Kain Dengan Tekstur Berkilau

Peletakan pola pada kain berkilau seperti satin atau yang memiliki tekstur seperti beludru dan corduroy harus dilakukan dengan cermat. Lembaran pola perlu diletakkan searah dan tidak perlawanan.

Hal tersebut diperlukan agar efek kilau yang terdapat pada bahan tidak berlainan. Peletakan pola akan sangat mempengaruhi hasil jadi suatu pakaian.

  • Kain Bercorak Searah

Cara meletakkan pola pada kain bercorak searah atau tumpal bisa dilakukan searah dan sejalan dengan arah corak yang terdapat pada bahan tekstil.

  • Kain Corak Garis dan Kotak

Peletakan pola jenis kain ini harus dilakukan secara cermat karena cukup sulit. Posisi pola harus diperhitungkan dengan baik agar garis dan kotak dapat menyambung satu dengan yang lainnya.

Motif corak berbentuk kotak kecil jauh lebih mudah diatur dibandingkan dengan bahan yang memiliki corak besar. Pada saat meletakkan pola pada jenis bahan bercorak garis atau kontak, perhatikan semua sisi dengan baik.

Pastikan semua sisi bagian atas, bawah, kanan, dan kirinya sudah sesuai. Peletakan pola perlu dilakukan searah maupun dua arah. Perlu dilakukan penyesuaian terlebih dahulu agar pola bisa sesuai dengan bahan.

Cara meletakkan pola pada bahan bergaris atau kotak yang tidak seimbang harus dilakukan secara searah agar selaras. Pengaturan pola bahan bercorak kotak lebih susah dibandingkan dengan bahan bercorak garis.

Untuk mengatasi berbagai jenis kain di atas, Pukka Indonusa menyediakan software Optitex Marker untuk membantu customer meletakkan pola di atas kain dengan komposisi yang tepat dan cepat, sehingga menghindari pemborosan bahan. Posisi pola pun dapat diatur sesuai motif dan arah serat.

4. Pemotongan Kain

Langkah terakhir dalam menerapkan cara memotong kain yang benar adalah menyiapkan alat yang digunakan untuk memotong pola yang sudah diletakkan.
Ketika pola telah diletakkan dengan baik dan sesuai prosedur, maka proses pemotongan bisa dilakukan secara lebih mudah. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses pemotongan.

  • Gunakan gunting berjenis gunting kain. Jangan menggunakan jenis gunting lain karena bisa menghasilkan potongan yang kurang rapi.
  • Pastikan untuk menggunakan gunting yang tajam. Gunting tumpul bisa memperlambat proses potong kain.
  • Lakukan dengan cermat sedikit demi sedikit sesuai dengan pola yang sudah diletakkan pada bahan.
  • Persiapkan alat bantu lain seperti penggaris atau jarum untuk memudahkan proses potong kain.
  • Pilihlah gunting berbentuk panjang dan memiliki ujung runcing. Hal tersebut diperlukan agar proses memotong bisa dilakukan secara efektif.

Cara memotong kain yang benar memang tidaklah mudah, dibutuhkan kecermatan saat melakukannya. Merasa tidak percaya diri dalam melakukan pemotongan kain? Anda juga bisa menghubungi PUKKA Indonusa yang akan memberikan masukan dalam proses pemotongan kain secara otomatis.