Berkembangnya teknologi pada masa kini sangat membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari hari. Tanpa terkecuali industri fashion, dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, sangat membantu industri fashion dalam memproduksi pakaian.
Salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam industri fashion yaitu adanya teknologi 3 dimensi (3D) yang kini banyak digunakan oleh para desainer di seluruh dunia. Penggunaan teknologi 3 dimensi ini diakui oleh para desainer dapat menghemat uang dan waktu. Bagaimana bisa?
Untuk mengetahui penjelasan selengkapnya, simak pembahasannya berikut ini.
Apa itu Teknologi 3 Dimensi dalam Industri Fashion?
Mungkin beberapa dari Anda ada yang belum mengetahui mengenai teknologi 3 dimensi yang kini banyak dimanfaatkan oleh industri fashion. Teknologi 3 dimensi memudahkan desainer untuk membuat desain pakaian hingga memamerkan hasil desain pakaian tersebut kepada publik atau client.
Desainer tidak perlu membuat desain pakaian secara manual yaitu menggunakan alat tulis dan kertas. Dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi yaitu berupa software yang dapat diinstal pada komputer, desainer dapat membuat desain pakaian secara digital, dapat dipermak sesuka hati dan disesuaikan dengan berbagai macam ukuran tubuh tanpa harus menggunakan model secara nyata.
Hasil desain pakaian pun dapat disimpan pada komputer dalam bentuk file sehingga ketika desain tersebut dibutuhkan, desainer dapat mencari file desain pakaian tersebut dengan mudah. Tak heran jika kini industri fashion banyak yang mengadopsi teknologi 3 dimensi ini.
Bagaimana teknologi 3 Dimensi dapat Menghemat Uang dan Waktu?
Bagi orang awam pasti bertanya-tanya bagaimana bisa teknologi 3 Dimensi dalam industri fashion dapat menghemat uang atau biaya dan waktu? Untuk mengetahui jawabannya, simak pembahasannya berikut ini:
1. Teknologi 3 Dimensi Dalam Industri Fashion dapat Menghemat Uang
Industri fashion kini dituntut dapat menerapkan “fast fashion“, dengan merek-merek tertentu yang mengeluarkan pakaian dengan harga murah lalu tren fashion tersebut hanya bertahan selama satu musim kemudian dibuang begitu saja.
Banyak merek-merek yang sudah ternama kelas atas dalam proses desain pakaian hingga produksinya tidak benar-benar cepat. Proses pembuatan pakaian dari awal hingga akhir memang membutuhkan proses yang panjang terutama untuk merek-merek ternama yang sangat memperhatikan detail-detail.
Salah satu proses pembuatan pakaian adalah membuat sketsa atau desain pakaian. Dalam membuat desain pakaian bisa jadi ada beberapa macam prototipe yang akan dirancang. Pada proses ini, sebanyak 70 persen koleksi dapat dibatalkan. Desain akhir pakaian perlu diterjemahkan ke dalam berbagai ukuran.
Setelah selesai, produk pakaian tersebut harus dikirim dan didistribusikan yang memakan waktu 1 bulan lebih. Untuk meringkas proses panjang tersebut maka industri fashion harus menerapkan modernisasi dan mengubah seluruh proses menjadi digital. Di sinilah, teknologi 3 dimensi dapat dimanfaatkan.
Teknologi 3 dimensi dapat dikatakan sangat menghemat biaya produksi. Bagaimana tidak? Dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi dalam proses pembuatan pakaian maka dapat mengurangi jumlah sampel yang harus dibuat oleh rumah produksi.
Pada umumnya, dalam membuat 1 pakaian saja pasti para desainer akan membuat banyak sampel. Dengan menggunakan teknologi 3 dimensi, desainer tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk itu karena dapat dilakukan dengan teknologi 3 dimensi. Faktanya, rata-rata industri fashion menghabiskan $ 6 hingga 8 miliar untuk membuat sampel pakaian secara fisik setiap tahunnya. Biaya yang besar bukan?
Dengan teknologi 3 dimensi, desainer dapat membuat perubahan pada produk pakaian secara langsung serta mengurangi jumlah sampel fisik bahkan hingga 50 persennya. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, saat ini sampel fisik pakaian untuk pemotretan komersial secara online menggunakan teknologi 3 dimensi.
Selain biaya produksi menjadi lebih hemat, tingkat kepuasan pelanggan juga menjadi lebih tinggi. Mengapa? Karena hasil desain pakaian dapat cepat selesai karena tidak memakan waktu yang lama jika dibandingkan dengan cara manual dan desainer bebas berkreasi secara digital sehingga lebih efektif jika dibandingkan menggunakan cara manual yakni memakaikan hasil desain pakaian ke model.
Selain itu, adanya teknologi 3 dimensi dalam dunia fashion juga memberi kesempatan yang besar kepada desainer untuk membuat berbagai jenis pakaian untuk berbagai ukuran tubuh karena desainer dapat membuat perubahan terhadap hasil desain tersebut tanpa menggunakan model secara nyata di depan mata. Bukankah akan lebih mudah jika melihat bagaimana pakaian tersebut bergerak dengan model virtual?
2. Teknologi 3 Dimensi Dalam Industri Fashion Dapat Menghemat Waktu
Teknologi 3 dimensi dalam industri fashion juga dapat menghemat waktu. Menghemat waktu adalah salah satu alasan mengapa sekarang banyak sekali desainer yang mengadopsi teknologi desain 3 dimensi. Dengan teknologi 3 dimensi, desain pakaian dari awal dibuat secara digital. Kemudian, saat akan dipamerkan kepada publik, pakaian akan dipamerkan secara virtual. Selain itu, waktu produksi sampel dapat dipangkas sekitar 40 hingga 60 persen.
Dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi dalam memamerkan hasil desain pakaian maka dapat mengurangi waktu pengiriman sampel kepada client. Desainer tidak perlu repot-repot mengirim beberapa sampel pakaian ke client karena bisa memajang hasil desain pakaian tersebut secara virtual.
Teknologi 3 dimensi juga memungkinkan desainer membuat pakaian 4 kali lebih banyak per hari. Hal ini disebabkan karena desain serta pola pada pakaian dapat disesuaikan serta disempurnakan pada avatar 3 dimensi dengan cepat.
3. Teknologi 3 Dimensi Dalam Industri Fashion dapat Melestarikan Lingkungan
Selain menghemat waktu dan menghemat biaya produksi, ada beberapa manfaat lain apabila menggunakan teknologi 3 dimensi dalam industri fashion yaitu dapat melestarikan lingkungan. Industri fashion sangat mencemari lingkungan.
Oleh sebab itu, kehadiran teknologi 3 dimensi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi dampak dari pencemaran lingkungan yang dapat terjadi karena industri fashion yang menghasilkan banyak sampah.
Walaupun faktanya teknologi 3 dimensi tidak sepenuhnya dapat menyelesaikan masalah lingkungan dalam industri fashion yakni terjadinya pencemaran lingkungan akibat sampah yang dihasilkan oleh industri fashion, namun setidaknya dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi dalam industri fashion dapat membantu meminimalkan dampak yang terjadi akibat pencemaran lingkungan.
Membuat desain pakaian dengan teknologi 3 dimensi dapat mengurangi limbah yang dihasilkan dari proses produksi pakaian hingga menjadi pakaian yang dapat dijual kepada client. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, untuk menghasilkan pakaian yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan desainer maupun client, pasti akan dibuat beberapa sampel hingga desain pakaian sempurna. Sample yang tak terpakai tersebut pasti akan dibuang begitu saja sehingga menjadi sampah yang dapat mencemari lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi 3 dimensi, sampel dapat dibuat secara virtual sehingga desainer bebas untuk memperbaiki desain pakaian tersebut tanpa harus membuat sampel secara fisik.
Sampah dari sampel pakaian tersebut dapat menghasilkan karbon yang tidak baik untuk kelestarian lingkungan. Apabila membuat desain pakaian dengan teknologi 3 dimensi maka dapat membantu industri fashion menjadi lebih “go green” dan mengurangi pencemaran lingkungan. Sehingga stigma negatif bahwa industri fashion sangat mencemari lingkungan dapat berkurang.
Demikianlah informasi mengenai teknologi 3 dimensi dalam industri fashion dan bagaimana teknologi 3 dimensi dalam industri fashion dapat menghemat uang dan waktu. Semoga informasi yang telah dipaparkan tersebut dapat menambah wawasan Anda khususnya yang berkecimpung dalam industri fashion.
Would you like to share your thoughts?